TCP/IP = Transmission Control
Protocol / Internet Protocol. Didefinisikan sebagai standar
komunikasi data yang digunakan oleh komunitas intenet dalam proses tukar
menukar data dari komputer ke komputer lain di dalam jaringan internet. Protokol lapisan
aplikasi : bertanggung jawab menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan
jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup : Dynamic Host Configuration Protocol
(DHCP), Domain Name System (DNS),
Hypertext Transfer Protocol (HTTP),
File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP).
Protokol Lapisan antar-host: berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi
koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat connectionless.
Protokol dalam lapisan ini adalah : Transmission Control Protocol (TCP)
dan User Datagram Protocol (UDP).
Protokol Lapisan internetwork:
bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi
paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah
: Internet Protocol (IP), Address
Resolution Protocol (ARP), Internet Control Message Protocol (ICMP),
dan Internet Group Management
Protocol (IGMP).
Protokol lapisan antarmuka jaringan:
bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame jaringan di atas media jaringan
yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan
banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti
halnya Ethernet dan Token Ring), MAN (Metropolitan Area
Network) dan WAN – Wide Area Network (seperti halnya dial-up modem
yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated
Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM)).
Layanan TCP/IP
Pengiriman berkas (file transfer). File Transfer Protocol
(FTP) memungkinkan pengguna komputer yang satu untuk dapat mengirim ataupun
menerima berkas ke sebuah host di dalam jaringan. Metode otentikasi yang digunakannya
adalah penggunaan nama pengguna (user name) dan password'', meskipun banyak
juga FTP yang dapat diakses secara anonim (anonymous),
alias tidak berpassword. (Keterangan lebih lanjut mengenai FTP dapat
dilihat pada RFC 959.) Remote
login. Network terminal Protocol (telnet) memungkinkan
pengguna komputer dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer di dalam suatu jaringan
secara jarak jauh. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya
sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan tersebut. (Keterangan lebih
lanjut mengenai Telnet dapat dilihat pada RFC 854 dan RFC 855.) Computer mail.
Digunakan untuk menerapkan sistem surat elektronik. (Keterangan
lebih lanjut mengenai e-mail dapat dilihat pada RFC 821 RFC 822.) Network File System (NFS).
Pelayanan akses berkas-berkas yang dapat diakses dari jarak jauh yang
memungkinkan klien-klien untuk mengakses berkas pada komputer jaringan,
seolah-olah berkas tersebut disimpan secara lokal. Remote
execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan suatu program tertentu di dalam komputer yang
berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan komputer yang terbatas,
sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak dalam suatu sistem komputer.
Keunggulan TCP/IP
Perkembangan protokol TCP/IP
menggunakan standar protocol terbuka , sehingga tersedia secara luas. Tidak
tergantung pada perangkat keras atau sistem operasi jaringan tertentu Cara
pengalamatan bersifat unik dalam skala global , memungkinkan computer dapat
mengidentifikasi secara unik komputer yang lain dalam seluruh jaringan,
walaupun jaringannya sebesar jaringan worldwide Internet. Setiap computer yang tersambung dengan
jaringan TCP/IP (Internet) akan memiliki address yang hanya dimiliki olehnya. TCP/IP
memiliki fasilitas routing dan jenis -jenis layanan lainnya yang memungkinkan
diterapkan pada internetwork seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk
membentuk jaringan yang heterogen.
Internet Protocol versi IV
IP
adalah protokol yang memberikan alamat atau identitas logika untuk peralatan di
jaringan . IPv4 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di
dalam protocol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang
totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar
host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia.
Representasi Alamat
Alamat IP versi 4 umumnya
diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation),
yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku
referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet
berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255
(meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai). Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host
dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian,
yakni: Network Identifier/NetID atau Network
Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan
alamat jaringan di mana host berada. Dalam banyak kasus, sebuah alamat network
identifier adalah sama dengan segmen jaringan fisik dengan batasan yang
dibuat dan didefinisikan oleh router IP. Meskipun
demikian, ada beberapa kasus di mana beberapa jaringan logis terdapat di dalam
sebuah segmen jaringan fisik yang sama dengan menggunakan sebuah praktek yang
disebut sebagai multinetting. Semua sistem di dalam sebuah
jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang
sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah Internetwork. Jika semua node di dalam
jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan menggunakan network
identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut dengan routing
error. Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.
Host
Identifier/HostID atau Host address (alamat
host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa
workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak
boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network
identifier/segmen jaringan di mana ia berada.
Jenis-jenis Alamat
1.
Alamat Unicast :
Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka
jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat unicast
digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one. Jika
ada sebuah intranet tidak yang
terkoneksi ke Internet, semua alamat IP
dalam ruangan kelas alamat unicast dapat digunakan. Jika koneksi dilakukan
secara langsung (dengan menggunakan teknik routing) atau secara tidak
langsung (dengan menggunakan proxy server), maka ada dua jenis alamat
yang dapat digunakan di dalam Internet, yaitu public
address (alamat publik) dan private address (alamat pribadi).
2.
Alamat Broadcast : merupakan alamat IPv4 yang didesain agar
diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat
broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone. Berbeda dengan alamat
IP unicast atau alamat IP multicast, alamat IP broadcast
hanya dapat digunakan sebagai alamat tujuan saja, sehingga tidak dapat
digunakan sebagai alamat sumber. Ada empat buah jenis alamat IP broadcast,
yakni network broadcast, subnet broadcast, all-subnets-directed
broadcast, dan Limited Broadcast. Untuk setiap jenis alamat broadcast
tersebut, paket IP broadcast akan dialamatkan kepada lapisan antarmuka jaringan dengan menggunakan
alamat broadcast yang dimiliki oleh teknologi antarmuka jaringan yang
digunakan. Sebagai contoh, untuk jaringan Ethernet dan Token Ring, semua paket broadcast
IP akan dikirimkan ke alamat broadcast Ethernet dan Token Ring, yakni 0xFF-FF-FF-FF-FF-FF.
3.
Alamat
Multicast :
merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node
dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam
komunikasi one-to-many. Alamat IP Multicast (Multicast IP Address)
adalah alamat yang digunakan untuk menyampaikan satu paket kepada banyak
penerima. Dalam sebuah intranet yang memiliki
alamat multicast IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast
akan diteruskan oleh router ke subjaringan di
mana terdapat host-host yang sedang berada dalam kondisi "listening"
terhadap lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke alamat multicast
tersebut. Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi cara yang efisien untuk
mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa tujuan untuk beberapa jenis
komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC 1112.
Kelas Alamat
Alamat IP versi 4 dibagi ke dalam
beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel.
Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang
terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit),
tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan
menggunakan representasi desimal. Alasan klasifikasi ini antara lain : Memudahkan
sistem pengelolaan dan pengaturan alamat-alamat. Memanfaatkan jumlah alamat yang ada secara optimum (tidak
ada alamat yang terlewat). Memudahkan pengorganisasian jaringan di
seluruh dunia dengan membedakan jaringan tersebut termasuk kategori besar,
menengah, atau kecil. Membedakan antara alamat untuk jaringan dan
alamat untuk host/router
1.
Kelas A :
Bit pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan
panjang host ID 24 bit. IP
address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada kelas A terdapat 128
network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16 juta host (255x255x255).
IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar
2.
Kelas B : Dua bit pertama IP address kelas B selalu diset 10
sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128-191. Network ID adalah 16
bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID.IP address kelas B ini mempunyai
range IP dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx, Jadi berjumlah 65.255 network dengan jumlah
host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host.
3. Kelas
C: Tiga bit
pertama IP address kelas C selalu diset 110. Network ID terdiri dari 24 bit dan
host ID 8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan
masing-masing network memiliki 256 host. IP address kelas C mulanya digunakan untuk
jaringan berukuran kecil seperti LAN.
4.
Kelas D : IP address kelas
D digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama IP address kelas D
selalu diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247, sedangkan
bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP
address ini. Dalam multicasting tidak dikenal istilah network ID dan host ID.
5. Kelas
E : IP address
kelas E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP address
kelas ini diset 1111 sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255.
Address Khusus
Selain address yang
dipergunakan untuk pengenal host, ada beberapa jenis address yang digunakan
untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host. Network
Address, ex : 167.205.0.0 dan
Broadcast Address, ex : 167.205.255.255. Note (1 & 2) : misal pada alamat
IP kelas B 167.205.9.35. Multicast Address, ex : IP kelas D
Network address : Digunakan untuk mengenali
suatu network pada jaringan Internet
Broadcast address : digunakan untuk
mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang
ada pada suatu network
Multicast Address : ditujukan untuk keperluan
group, bukan untuk host seperti pada kelas A, B dan C.
Address khusus ini tdk boleh digunakan untuk
keperluan IP address umum
IP Subnet
Pembagian
suatu kelompok alamat IP menjadi bagian bagian yang lebih kecil lagi. Contoh
:
a.
kelas
A subnet : 1111111.00000000.0000000.00000000 (255.0.0.0)
b.
kelas
B subnet : 1111111.11111111.0000000.00000000 (255.255.0.0)
c.
kelas
C subnet : 1111111.11111111.1111111.00000000 (255.255.255.0)
IPv4 Address Prefixes
Representasi prefix dari alamat IPv4
adalah menunjukkan banyaknya jumlah alamat pada IPv4. Unutk menetukan panjang
notasi dari alamat prefix, kamu bisa memulainya dengan cara merubah seluruh
variable bit menjadi 0, kemudian konversi ke notasi decimal, dan tambahkan
potongan bit yang telah ditentukan(panjang prefix) diawal pengalamatan. Sebagai
contoh, misalnya alamat IPv4 adalah 131.107.0.0/16 memiliki 16 bit yang telah
ditentukan (100000011 01101011). Awali pengalamatan dengan 16 bit sebelumnya
yang telah ditentukan, kemudian merubah 16 bit terahir menjadi bit 0, sehingga
hasilnya menjadi 1000000111 01101011 00000000 00000000 atau 131.107.0.0.
Kemudian tinggal menambahkan potongan bit yang telah ditentukan (/16) untuk
merepresentasikan alamat prefix dari 131.107.0.0/16.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar